SIDE JOB
Sering sekali mendengar opini kalau penghasilan dari profesi agen property itu tidak menentu, tidak terukur. Kadang dapat besar kadang juga tidak dapat sama sekali. Seolah-olah berprofesi menjadi broker property seperti kita main judi, dapetnya untung-untungan. Karenanya kalau berprofesi sebagai agen property harus memiliki pekerjaan pendamping atau agen property cukup jadi pekerjaan sampingan aja.
Kamu setuju gak?
Bahwa benar menjualkan aset property itu tidak mudah. Karena itu kita sebagai broker property dibayar mahal untuk pekerjaannya. Kita dibayar dengan komisi 3% untuk jual dan 5% untuk sewa. Misal kita menjual rumah 1 milyar, komisi 3% atau sama dengan 30 juta. Kalau jual rumah itu gampang pastinya tidak semahal itu bagi para penjual membayar jasa agen property.
Kabar baiknya adalah bahwa setiap rumah yang dijual pasti ada pembelinya. Tinggal pilihannya dijual dengan bantuan kita atau melalui pihak lain. Sebenarnya selama properti dijual dengan harga yang wajar dan penanganan pemasaran yang tepat, tidak sulit untuk mendapatkan pembelinya.
Perlu kita pahami dulu bahwa ketika seseorang memutuskan akan menjual rumah adalah sebuah Keputusan besar. Kita tidak tau barangkali ada permasalah besar yang harus diselesaikan sampai akhirnya harus menjual asset propertinya. Akhirnya penjual rumah tidak berfikir secara objektif dalam proses penjualannya, termasuk dalam menetapkan harga.
Perlu keseriusan, ketekunan dan kepekaan untuk berprofesi sebagai agen properti. Juga tentunya didukung dengan networking yang luas, pengetahuan yang cukup dan support system dari kantor yang baik, akan membentuk agen properti yang produktif dan mampu menyelesaikan permasalahan klien-klien yang ditanganinya.
Saya percaya kalau profesi ini dikerjakan dengan sepenuh hati akan memberikan hasil yang baik, dan jika dilakukan sesuai prosedur yang benar akan memberikan hasil yang terukur secara waktu dan nilai, sehingga tidak diperlukan lagi pekerjaan pendamping apalagi sekedar menjadi sidejob.