Rumah Islami Menjaga Privasi
Mendesain rumah bukan hanya mempertimbangkan fungsi teknis dan kenyamanan saja. Salah satu fungsi rumah yang sering terlupakan adalah untuk menjaga dan melindungi aurat penghuninya.
Berikut rekomendasi rumah Islami dari fungsi menjaga aurat:
- Berpagar. Harus ada batasan yang jelas antara area publik dan area pribadi. Parameternya adalah kalau di area publik orang lain dapat masuk tanpa perlu ijin pemilik, sedangkan area pribadi harus ijin dari pemilik untuk memasukinya. Karenanya keberadaan pagar didepan rumah sebagai batas area publik dan area pribadi menjadi perlu adanya. Tamu perlu ijin dulu untuk masuk ke area pribadi. Karenanya kami berpendapat bahwa konsep rumah cluster tanpa pagar yang sekarang menjadi trend, tidak sesuai dengan konsep Islam dalam menjaga aurat penghuninya. Tamu berpeluang dapat masuk langsung ke pintu atau ngintip di jendela sehingga aktivitas penghuni rumah mudah terakses orang luar.
- Ruang tamu terpisah. Disarankan ruang tamu dan ruang keluarga terpisah dengan batas yang jelas. Jangan sampai kehadiran tamu mengganggu aktivitas penghuni rumah. Menjadi tidak nyaman kalau istri, saudara dan anak perempuan terpaksa menghentikan kegiatannya dan harus pindah ruangan atau memakai jilbabnya setiap tamu datang. Tapi kalau ruang tamu dan ruang keluarga terpisah, kehadiran tamu tidak mengganggu aktivitas penghuni didalam rumah.
Tapi bagaimana untuk rumah-rumah tipe kecil seperti tipe 36 atau tipe 45? Kita sering temui tidak ada batasan antara ruang tamu dan ruang keluarga karena keterbatasan ruang. Menarik juga kalau anda mencoba konsep ruang tamu terbuka di teras. Sebagian area taman depan rumah di rekayasa menjadi ruang tamu terbuka dengan menambah sedikit atap dan menambah lantai. Sehingga anda dapat menerima tamu di area tersebut dengan nyaman tanpa mengganggu aktivitas didalam rumah.
Selamat mencari rumah teman-teman, semoga kita semua diberikan kemudahan untuk mendapatkan rumah yang membawa kebahagiaan dan keberkahan untuk seluruh keluarga. Aamiin.